Ada banyak alasan kenapa harus berbisnis, namun hanya beberapa saja yang bisa dikategorikan sebagai alasan cerdas yang dapat membuat komitmen dan mental kita lebih kuat untuk berbisnis.
Saat jaman sekolah dulu, imej saya tentang Pengusaha atau Pebisnis itu adalah seorang yang kaya raya, berjenis kelamin laki-laki, sudah berumur yang badannya "berisi", berdasi dan berjas, berkacamata hitam, dan mengendarai sedan Mercedes Benz. Dan pas keluar dari mobil mewahnya, wanginya bisa sama dengan wangi pengharum mobilnya. :)
Namun imej itu sekarang perlahan berubah seiring berjalannya waktu walaupun ada beberapa yang masih tetap sama. Sekarang ini banyak Pebisnis yang pakaiannya tidak harus berdasi ataupun berjas, tidak harus berjenis kelamin laki-laki, tidak harus sudah berumur dan badannya berisi, dan tidak selalu berkacamata hitam.
Cara berpakaian pebisnis yang saat ini saya lihat seperti Pak Bob Sadino, yang walaupun sudah berumur namun lebih senang menggunakan celana pendek di setiap kesempatan.
Atau seperti bos-nya Facebook, Mark Zuckerberg, yang umurnya masih muda dan badannya tidak "berisi",serta lebih senang berpakaian menggunakan kaos oblong dengan celana jeans.
Pebisnis juga banyak sekali sekarang ini dari kaum hawa, misalnya yang paling dekat adalah istri saya sendiri, Detty Indriana, yang sekarang memilih untuk berbisnis lewat kemitraan dengan salah satu produsen produk kecantikan dan kesehatan dari Swedia.
Atau Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia saat ini, Ibu Susi Pudjiastuti, yang sebelum jadi menteri pun merupakan seorang pebisnis sukses dengan Susi Air-nya.
Nabi Muhammad SAW yang merupakan panutan bagi umat Islam, juga adalah seorang Pebisnis yang sudah memulai usahanya dengan berdagang sejak usia muda.
Kenapa banyak sekali dari kita yang ingin menjadi pebisnis?
Alasannya masih seputar segi ekonomi, yaitu bahwa dengan menjadi pebisnis atau pengusaha itu bisa menjadikan kita orang kaya.
Lalu kenapa akhirnya yang jadi pebisnis sedikit sekali?
Alasannya masih seputar penilaian terhadap diri sendiri yang dilakukan oleh kita sendiri, yaitu nggak berani, takut gagal, takut rugi, nggak punya ilmunya, nggak punya kemampuan, nggak punya modal, dan sederet alasan yang sering kita dengar.
Makanya sampai sekarang itu ya, sebagian besar perekonomian dunia dipegang oleh sebagian kecil orang saja di dunia. Dan makanya juga, di Indonesia saja, yang beneran merasakan jadi orang kaya dengan menjadi pebisnis itu hanya sebagian kecil dari 250 jutaan jiwa penduduk Indonesia. Sebut saja beberapa tokoh pebisnis Indonesia seperti Ciputra dan Chairul Tanjung.
Kadang Keinginan sering tidak sejalan dengan Kemauan bukan?
Maksudnya Keinginan untuk Sukses bagi setiap orang besar sekali, namun sayangnya keinginan besar tersebut tidak disertai Kemauan besar untuk Mencoba dan Kemauan besar untuk Belajar.
Nah ini yang membedakan sebagian kecil orang yang menguasai sebagian besar perekonomian dunia dengan sebagian besar orang yang tidak menguasai apapun dan hanya mampu menjadi pengikut saja.
Saat jaman sekolah dulu, imej saya tentang Pengusaha atau Pebisnis itu adalah seorang yang kaya raya, berjenis kelamin laki-laki, sudah berumur yang badannya "berisi", berdasi dan berjas, berkacamata hitam, dan mengendarai sedan Mercedes Benz. Dan pas keluar dari mobil mewahnya, wanginya bisa sama dengan wangi pengharum mobilnya. :)
Namun imej itu sekarang perlahan berubah seiring berjalannya waktu walaupun ada beberapa yang masih tetap sama. Sekarang ini banyak Pebisnis yang pakaiannya tidak harus berdasi ataupun berjas, tidak harus berjenis kelamin laki-laki, tidak harus sudah berumur dan badannya berisi, dan tidak selalu berkacamata hitam.
Cara berpakaian pebisnis yang saat ini saya lihat seperti Pak Bob Sadino, yang walaupun sudah berumur namun lebih senang menggunakan celana pendek di setiap kesempatan.
Atau seperti bos-nya Facebook, Mark Zuckerberg, yang umurnya masih muda dan badannya tidak "berisi",serta lebih senang berpakaian menggunakan kaos oblong dengan celana jeans.
Pebisnis juga banyak sekali sekarang ini dari kaum hawa, misalnya yang paling dekat adalah istri saya sendiri, Detty Indriana, yang sekarang memilih untuk berbisnis lewat kemitraan dengan salah satu produsen produk kecantikan dan kesehatan dari Swedia.
Atau Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia saat ini, Ibu Susi Pudjiastuti, yang sebelum jadi menteri pun merupakan seorang pebisnis sukses dengan Susi Air-nya.
Nabi Muhammad SAW yang merupakan panutan bagi umat Islam, juga adalah seorang Pebisnis yang sudah memulai usahanya dengan berdagang sejak usia muda.
Kenapa banyak sekali dari kita yang ingin menjadi pebisnis?
Alasannya masih seputar segi ekonomi, yaitu bahwa dengan menjadi pebisnis atau pengusaha itu bisa menjadikan kita orang kaya.
Lalu kenapa akhirnya yang jadi pebisnis sedikit sekali?
Alasannya masih seputar penilaian terhadap diri sendiri yang dilakukan oleh kita sendiri, yaitu nggak berani, takut gagal, takut rugi, nggak punya ilmunya, nggak punya kemampuan, nggak punya modal, dan sederet alasan yang sering kita dengar.
Makanya sampai sekarang itu ya, sebagian besar perekonomian dunia dipegang oleh sebagian kecil orang saja di dunia. Dan makanya juga, di Indonesia saja, yang beneran merasakan jadi orang kaya dengan menjadi pebisnis itu hanya sebagian kecil dari 250 jutaan jiwa penduduk Indonesia. Sebut saja beberapa tokoh pebisnis Indonesia seperti Ciputra dan Chairul Tanjung.
Kadang Keinginan sering tidak sejalan dengan Kemauan bukan?
Maksudnya Keinginan untuk Sukses bagi setiap orang besar sekali, namun sayangnya keinginan besar tersebut tidak disertai Kemauan besar untuk Mencoba dan Kemauan besar untuk Belajar.
Nah ini yang membedakan sebagian kecil orang yang menguasai sebagian besar perekonomian dunia dengan sebagian besar orang yang tidak menguasai apapun dan hanya mampu menjadi pengikut saja.
Sebagian kecil orang memiliki Kemauan besar untuk Mencoba dan Belajar dari kesalahan atau kegagalannya sebelumnya, makanya yang sukses hanya sebagian kecil.
Jika tadi diatas kita bertanya kenapa kita INGIN berbisnis, maka sekarang pertanyaannya adalah kenapa kita HARUS berbisnis.
1) 9 dari 10 Pintu Rezeki ada dalam Perdagangan atau Bisnis.
2) Sebagian Besar Perekonomian Dunia diKuasai oleh Sebagian Kecil orang yang merupakan Pebisnis.
3) Bangsa yang kuat Perekonomiannya dapat Mengendalikan Dunia. Contohnya coba lihat Bangsa Yahudi.
4) Perkonomian mempengaruhi secara langsung keputusan-keputusan pemerintah di negara ini.
5) Aktivitas Bisnis atau Perdagangan merupakan Penggerak Roda Ekonomi dan URAT NADI Perekonomian bangsa.
6) Bisnis dapat membuka Lapangan Kerja yang berfungsi menyerap tenaga kerja sekaligus mengurangi pengangguran.
7) Pebisnis jika bersedekah atau memberi bantuan bisa dan mampu dalam jumlah besar, sehingga banyak yang akan terbantu.
8) Bisnis memberi Keleluasaan Waktu sehingga banyak Waktu Berkualitas untuk Keluarga Tercinta dan melakukan Hobi.
9) Bisnis memberi Penghasilan Tak Terbatas dan langsung memberikan bukti terhadap Kinerja kita.
10) Bisnis memberi Keleluasaan Lokasi Kerja sehingga bisnis pun dapat dijalankan dari mana saja.
2) Sebagian Besar Perekonomian Dunia diKuasai oleh Sebagian Kecil orang yang merupakan Pebisnis.
3) Bangsa yang kuat Perekonomiannya dapat Mengendalikan Dunia. Contohnya coba lihat Bangsa Yahudi.
4) Perkonomian mempengaruhi secara langsung keputusan-keputusan pemerintah di negara ini.
5) Aktivitas Bisnis atau Perdagangan merupakan Penggerak Roda Ekonomi dan URAT NADI Perekonomian bangsa.
6) Bisnis dapat membuka Lapangan Kerja yang berfungsi menyerap tenaga kerja sekaligus mengurangi pengangguran.
7) Pebisnis jika bersedekah atau memberi bantuan bisa dan mampu dalam jumlah besar, sehingga banyak yang akan terbantu.
8) Bisnis memberi Keleluasaan Waktu sehingga banyak Waktu Berkualitas untuk Keluarga Tercinta dan melakukan Hobi.
9) Bisnis memberi Penghasilan Tak Terbatas dan langsung memberikan bukti terhadap Kinerja kita.
10) Bisnis memberi Keleluasaan Lokasi Kerja sehingga bisnis pun dapat dijalankan dari mana saja.
11) Jangan menaruh telur hanya di satu keranjang. Dianjurkan memiliki beberapa sumber penghasilan untuk mengantisipasi keadaan di masa yang akan datang.
Jadi berbisnis sebenarnya sudah merupakan suatu keHARUSan bagi kita, bukan lagi keINGINan belaka, karena jika merujuk kepada alasan diatas, kita dimungkinkan untuk membantu membuat dunia ini menjadi tempat hidup yang lebih baik lagi bagi semua orang.
Membuat suatu kondisi/situasi menjadi lebih baik dan efeknya dirasakan oleh orang banyak itu termasuk Ibadah. Jadi dengan Berbisnis tidak hanya KAYA Duniawi namun bisa KAYA Akhirat.
Apa lagi yang ditunggu? Ayo Miliki Bisnismu sekarang!
Senior Gold Director Oriflame Indonesia
Whatsapp 08129897914
SMS | Telp 08129897914
Linkedin : http://id.linkedin.com/in/dettyindriana
Inbox Facebook : https://www.facebook.com/dettyindriana1
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tulis komentarnya, Teman-teman. Mohon menggunakan bahasa yang baik dan sopan yaa.. Terima kasih.