Ketika pertama kali mendengar Media Sosial, apa sih yang terpikir oleh kita?
Ya, benar sekali! Kita biasanya langsung ingat dengan beberapa aplikasi media sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube, atau Blogger.
Ya, benar sekali! Kita biasanya langsung ingat dengan beberapa aplikasi media sosial seperti Facebook, Twitter, Youtube, atau Blogger.
Media sosial adalah Media online tempat kita bersosialisasi dengan orang lain seperti layaknya apa yang kita lakukan di kehidupan sehari-hari yaitu berbagi, berniaga, berpartisipasi, berpendapat, berkreasi, dan atau sekedar bersenda gurau.
Apa sih sebenarnya fungsi utama media sosial itu?
Fungsi utama media sosial itu adalah untuk memberi wadah yang berbentuk media agar memudahkan kita bersosialisasi dengan orang lain, yang memiliki keterbatasan tempat dan waktu untuk bertemu tatap muka dengan kita.
Apa sih manfaat media sosial itu?
Apa sih manfaat media sosial itu?
1. Memperluas Pertemanan (Networking).
Memiliki teman atau rekan adalah salah satu kebutuhan kita sebagai manusia yang merupakan mahluk sosial. Yang termasuk dalam pertemanan ini bisa saja orang-orang yang kita temui sehari-hari, orang-orang yang sudah lama tidak kita temui, dan atau orang-orang yang belum pernah kita temui sama sekali.
Dengan adanya pertemanan ini kita dapat dengan mudah menjalin silaturahmi dan berkomunikasi dengan orang lain yang terpisah oleh jarak dan waktu.
2. Menambah informasi.
Keberadaan media sosial secara tidak langsung membuka wawasan kita akan sesuatu hal, juga membuat kita update akan informasi-informasi terkini. Untuk kita-kita yang tidak memiliki waktu membaca koran setiap hari atau menonton berita di TV, keberadaan media sosial sangat membantu sekali.
Di era digital saat ini, media sosial lebih mudah di akses hanya dari telepon genggam kita, pada saat apapun dan dimanapun. Terkadang media sosial malah lebih cepat memberitakan sesuatu dibanding media-media yang lain yang telah disebutkan diatas.
3. Berniaga.
Menggelar lapak dagangan di media sosial sudah bukan sesuatu yang aneh lagi di jaman sekarang. Dan sekarang ini, cara seperti ini lebih powerful dibandingkan menggelar lapak dagangan secara konvensional.
Kita hanya perlihatkan dagangannya apa, dan taruh nama serta nomor telepon yang bisa dikontak untuk pemesanan.
Kalau ada manfaat, pastinya ada efek samping dong dari media sosial?
Efek samping didapat jika "pemakaian" tidak sesuai anjuran, diantaranya:
1. Selingkuh itu Tidak Indah.
Saya yakin banyak dari kita yang sudah melihat kejadian-kejadian yang menghancurkan rumah tangga seseorang yang melibatkan media sosial. Diawali dengan flirting-flirting, ada yang merespon terus responnya cocok, akhirnya jadi keterusan diluar media sosial. Kalau sudah begini suka lupa sama yang di rumah, dan setelah kejadian tinggal ada penyesalan.
2. Kejahatan karena ada Kesempatan.
Banyak sekali kejahatan di awali dengan komunikasi antara si penjahat dengan calon korbannya di media sosial. Paling sering terjadi, korbannya adalah anak-anak baru gede yang diajak bertemu diluar media sosial oleh si penjahat setelah anak-anak baru gede tersebut termakan bujuk rayu si penjahat.
Well...coba deh mulai dari kita sendiri yang menjaga diri kita dengan tidak memberi peluang pada si penjahat untuk berbuat jahat kepada kita.
3. Curahan Hati yang Tidak Perlu.
Sepertinya untuk hal ini tidak perlu dijelaskan panjang lebar, karena di jaman sekarang dimana "galau" lagi ngetrend banget, kita sangat sering menemukan orang-orang menumpahkan isi hatinya dan mengungkapkan perasaannya di media sosial. Dari mulai yang sedih pilu sampai yang menggunakan umpatan dan kata-kata kasar.
Kebanyakan dalam mengungkapkan perasaannya orang-orang ini juga membawa pihak lain selain dirinya sendiri, yang mereka tunjuk sebagai dalang kegalauan mereka. Metodenya juga tidak jauh dari sesuatu yang tidak menyenangkan bagi orang lain seperti menuduh, menyindir, dan menjelek-jelekkan.
Efek samping didapat jika "pemakaian" tidak sesuai anjuran, diantaranya:
1. Selingkuh itu Tidak Indah.
Saya yakin banyak dari kita yang sudah melihat kejadian-kejadian yang menghancurkan rumah tangga seseorang yang melibatkan media sosial. Diawali dengan flirting-flirting, ada yang merespon terus responnya cocok, akhirnya jadi keterusan diluar media sosial. Kalau sudah begini suka lupa sama yang di rumah, dan setelah kejadian tinggal ada penyesalan.
2. Kejahatan karena ada Kesempatan.
Banyak sekali kejahatan di awali dengan komunikasi antara si penjahat dengan calon korbannya di media sosial. Paling sering terjadi, korbannya adalah anak-anak baru gede yang diajak bertemu diluar media sosial oleh si penjahat setelah anak-anak baru gede tersebut termakan bujuk rayu si penjahat.
Well...coba deh mulai dari kita sendiri yang menjaga diri kita dengan tidak memberi peluang pada si penjahat untuk berbuat jahat kepada kita.
3. Curahan Hati yang Tidak Perlu.
Sepertinya untuk hal ini tidak perlu dijelaskan panjang lebar, karena di jaman sekarang dimana "galau" lagi ngetrend banget, kita sangat sering menemukan orang-orang menumpahkan isi hatinya dan mengungkapkan perasaannya di media sosial. Dari mulai yang sedih pilu sampai yang menggunakan umpatan dan kata-kata kasar.
Kebanyakan dalam mengungkapkan perasaannya orang-orang ini juga membawa pihak lain selain dirinya sendiri, yang mereka tunjuk sebagai dalang kegalauan mereka. Metodenya juga tidak jauh dari sesuatu yang tidak menyenangkan bagi orang lain seperti menuduh, menyindir, dan menjelek-jelekkan.
Berkenaan dengan poin terakhir tentang kebiasaan buruk sebagian orang-orang yang mengunakan media sosial untuk menumpahkan isi hatinya dengan menuduh tanpa bukti dan fakta yang jelas, menyindir, serta menjelek-jelekkan orang lain, tolong hati-hati. Media sosial bukan tempat untuk hal seperti ini.
Agar diingat bahwa kita memiliki UU ITE ( http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-undang_Informasi_dan_Transaksi_Elektronik ) tentang pencemaran nama baik (Pasal 27, Pasal 28, dan Pasal 29 UU ITE).
Misal menulis atau memberi tanggapan negatif atas individu atau institusi tanpa dilandasi bukti yang akurat dan tanpa ada fakta yang jelas, dan individu atau institusi tersebut menggugat si penulis atau pemberi tanggapan, maka harus siap-siap lho ya. :)
Kalau berani berbuat, harus berani juga bertanggungjawab.
Jadi sebenarnya sesuatu itu bisa bermanfaat atau tidak, tergantung niat dan tujuan penggunaannya, serta dalam menggunakannya sesuai anjuran atau tidak. Dan keputusan ini, ada pada kita sendiri sebagai pengguna media sosial tersebut.
Agar diingat bahwa kita memiliki UU ITE ( http://id.wikipedia.org/wiki/Undang-undang_Informasi_dan_Transaksi_Elektronik ) tentang pencemaran nama baik (Pasal 27, Pasal 28, dan Pasal 29 UU ITE).
Misal menulis atau memberi tanggapan negatif atas individu atau institusi tanpa dilandasi bukti yang akurat dan tanpa ada fakta yang jelas, dan individu atau institusi tersebut menggugat si penulis atau pemberi tanggapan, maka harus siap-siap lho ya. :)
Kalau berani berbuat, harus berani juga bertanggungjawab.
Jadi sebenarnya sesuatu itu bisa bermanfaat atau tidak, tergantung niat dan tujuan penggunaannya, serta dalam menggunakannya sesuai anjuran atau tidak. Dan keputusan ini, ada pada kita sendiri sebagai pengguna media sosial tersebut.
Detty Indriana
Senior Gold Director Oriflame Indonesia
Whatsapp 08129897914
SMS | Telp 08129897914
Linkedin : http://id.linkedin.com/in/dettyindriana
Inbox Facebook : https://www.facebook.com/dettyindriana1
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tulis komentarnya, Teman-teman. Mohon menggunakan bahasa yang baik dan sopan yaa.. Terima kasih.